About Me

RSS

Rindu Menyiksa Kalbu

Makassar, 1 September 2013,,,
Aku terlambat bangun pagi
 yang kesekian kalinya

Aku tak sanggup bangkit dari tempat tidurku,,,
Karena membuat pagiku tak ceria

Aku tak sanggup bangkit 
Setelah tadi malam dipayungi mimpi indah bersamamu,,,
Seperti malam-malam sebelumnya

Tolong,,, sadarkan aku dari tidak kesadaranku,,,
Karena aku tak mampu memikul rindu,,,
Rindu yang menyiksa kalbu

Tolong hadirkan wajahmu di dunia nyataku,,,
Karena aku rindu dengan senyum yang menjadi rahasia bibirmu

Izinkan aku menatap
kedua bola matamu,,,
Izinkan aku membelai rambutmu,,,
Dan,,, izinkanlah aku mencium jidatmu

Sebagai tanda,,, aku merindukanmu

Jika puisi ini sudah tak dapat lagi mewakili perasaanku,,,
Biarlah ku nikmati kehampaan ini

Mungkin air mata yang tulus,,, 
Akan lebih bermakna dari pada tawa yang penuh dusta

Semoga kerinduan ini,,,
Akan segera berakhir

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Maaf Saja Tidak Cukup



Kalau kata maaf saja bisa menyelesaikan masalah, buat apa ada polisi, pengadilan dan aparat hukum lainnya?

Setelah saya pikir-pikir, mengapa manusia seringkali melakukan kesalahan yang sama? Alasannya karena mereka menyalahgunakan artinya kata maaf dan pengampunan. Bisa jadi, karena kita bisa dengan mudah meminta maaf dan saling memaafkan, maka sesuatu masalah kerap terulang terjadi. Di samping itu, kembali kepada budaya manusia itu sendiri. Di mana kata ‘memaklumi’ juga terkandung dalam kata maaf.

Tidak jarang kesalahan-kesalahan tidak kita perhitungkan dengan alasan pemakluman. Pernah dengar kalimat seperti ini, “Namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna.” Bandingkan juga dengan kalimat, “Semua manusia pasti punya salah, wajarlah itu.”

Di satu sisi kalimat tersebut memang baik untuk mempertimbangkan layakkah seseorang itu dimaafkan atau tidak. Namun yang sering terjadi di sekitar saya, orang banyak tidak saling mengungkit kesalahan orang lain karena dia takut untuk dibuka kesalahannya. Sama saja dengan istilah ‘cari aman.’ Inilah polemik yang cukup membingungkan. Tapi kalau setiap orang saling bertahan menutup mulutnya, maka kebenaran tidak akan pernah terungkap.

It’s Different
Tidak semua masalah atau kesalahan dapat diselesaikan dengan kata maaf. Mulai dari masalah yang tampak terjadi, masalah yang sengaja tidak keluar dipermukaaan sampai masalah di dalam hati. Tidak semudah itu. Walaupun saya juga beranggapan untuk mengecilkan suatu masalah besar agar menjadi sederhana, tapi tetap saja ada kesalahan yang tidak cukup berakhir dengan permohonan maaf.

Tanpa sadar, kata maaf menjadi obat yang paling mujarab bagi orang yang kecanduan. Contoh sederhana, kita tahu kalau dosa itu salah. Namun mengapa kita masih melakukannya? Because doing bad things it feels good. Furthermore, we have an emergency key. We called it ‘sorry’
Ketika hati nurani kita menegur saat ingin berbuat dosa, tapi di sisi lain ada suara hati yang berkata tidak apa-apa, karena kita mempunyai kata maaf.

Tapi tidak semudah itu! Maaf memang perlu. Tapi maaf bukanlah solusi jika tidak ada perubahan. Maaf tidak berlaku jika kita masih terus melakukan hal yang salah. Jangan sampai akhirnya manusia mati rasa, sehingga membuat yang salah dan baik menjadi sama. Karena kata maaf sudah tidak berarti lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DARI MANA ASALNYA PENYAKIT ?



      


  Pada awalnya memang kita tidak mengenal penyakit, tetapi karena kita telah jatuh dalam dosa.
.
1. Adam Diciptakan Sempurna Secara Rohani

       Adam dan Hawa diciptakan tanpa dosa, tanpa cacat dan tanpa kesalahan. Diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kej 1:26), mereka menikmati persekutuan yang tanpa noda dengan Allah. Mulanya mereka tidak berdosa. Bebas dari semua perasaan moral yang salah, mereka menikmati kedamaian dalam hati dan keserasian.

      Mereka tidak mengenal ketakutan. Mereka juga tidak terserang oleh penyelewengan-penyelewengan mental atau tekanan-tekanan mental. Mereka tidak mempunyai pertimbangan tentang hal-hal yang jahat atau menghancurkan. Mereka telanjang tapi tak merasa bersalah atau malu (Kej 2:25). Faktor-faktor ini membawa mereka pada kondisi kesehatan yang sempurna.

Saat mereka berseru saja terwujud oleh tangan Pencipta mereka, mereka adalah makhluk ciptaan yang sempurna - secara rohani, fisik, mental dan emosi/perasaan.

Mereka adalah hasil karya Allah yang menakjubkan dari kreatifitas jenius Allah, diciptakan serupa dan segambar dengan Yehova (Kej 1:26).

2. Adam Diciptakan Sempurna Secara Psikologis dan Emosi
       Allah memberi Adam tugas untuk memberi nama semua binatang-binatang ciptaan Allah (Kej 2:14,20). Dia juga memberikannya tugas untuk mengatur/memimpin dan berkuasa atas mereka. Kesan-kesan umum menunjukkan bahwa Adam secara psikologis mampu, dihormati dan disukai oleh Allah. Tidak ada catatan-catatan yang menyatakan adanya gangguan emosional sampai pada saat mereka mengetahui dosa mereka. Pada saat itu, hati mereka dipenuhi dengan ketakutan, dan mereka menyembunyikan diri (Kej 3:7-10).


3. Adam Diciptakan dengan Sempurna Secara Fisik

       Allah secara pribadi yang merancang dan menciptakan setiap detail dari tubuh Adam. Allah melihat pada seluruh ciptaanNya dan menyatakan bahwa semuanya itu sangat baik (Kej 1:31). Bertahun-tahun kemudian, Raja Daud berbicara bagi kita semua ketika ia berkata bahwa manusia "diciptakan secara dahsyat dan ajaib ..." (Mzm 139:14 terjemahan bebas).


4. Kesempurnaan Manusia Seutuhnya

       Allah selalu berprinsip pada "manusia seutuhnya". Ia menciptakan kita sempurna, dan kekuasaanNya yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus sangat penting bagi "manusia seutuhnya itu". Sementara pesan ini berkembang lebih lanjut, anda akan melihat kuasa kesembuhan Allah masih sangat berakar dalam pemikiran Allah bagi "manusia yang utuh" itu.


5. Apa yang Menjadi Salah ... ?

       Ada suatu masa dalam sejarah manusia berdiri diujung sebuah tragedi. Satu tindakan ketidaktaatan membawa umat manusia pada kejatuhan yang panjang dan gelap, menjauh dari hadirat Allah. Pasangan yang pertama ini mempunyai kebebasan atas semua tanaman dan buah-buahan dalam taman. Perkecualiannya hanyalah pohon pengetahuan baik dan buruk. Allah berkata : "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat itu `Janganlah engkau memakannya' sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kej 2:16,17).

       Allah memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak mentaati Dia, mereka akan mati secara rohani. Sebagai akibat langsung dari kematian rohani itu, mereka akhirnya akan mati secara fisik juga. Allah (secara harfiah) berkata : "dalam kematian, mereka akan mati". Karena anda mati secara rohani, hukum kematian akan bekerja aktif dalam diri anda, dan anda akhirnya akan mati secara fisik.

       Kematian fisik adalah akibat langsung dari pelanggaran rohani yang menyebabkan Adam dan Hawa diusir dari hadirat Allah. Jejak mereka terbuang dari hadirat Tuhan, yang adalah sumber kehidupan mereka, hukum dosa dan kematian mulai beroperasi dalam mereka. Proses penghancuran dimulai. Hal ini tidak akan pernah terjadi andaikan manusia tinggal dalam hubungan yang benar dengan Allah. Proses penghancuran disebut penyakit dan penuaan. Hal ini telah menjangkiti manusia sejak tragedi di Eden.

        Satu tindakan ketidaktaatan ini telah memperkenalkan kepada dunia segala sesuatu yang negatif yang merupakan kutukan atas umat manusia saat ini - secara rohani, secara kejiwaan, dan secara fisik. Ini adalah sumber dari :


Ketidaklegaan (penyakit)


Ketidakteraturan


Ketidakmampuan


Ketidakgembiraan (kemurungan)


Ketidaknyamanan

Kekacauan


Ketidakcocokan


Ketidakpuasan (kekecewaan)


Ketidakharmonisan



Ketidaksatuan (perpecahan)


Semua sikap dan emosi negatif yang mengancam kesehatan ini, berawal dari ketidak taatan. Mereka dikenal sebagai "emosi-emosi katabolis". Mereka menghancurkan kesehatan.



6. Tragedi Spiritual dari Kejatuhan Manusia Dalam Dosa

       Manusia kehilangan kepolosannya, dan sebaliknya mewarisi rasa bersalah dan rasa tertuduh. Manusia kehilangan komunikasi yang sangat berharga dengan Allah. Dia diusir dari hadirat Ilahi sepanjang sisa  kehidupannya. Manusia kehilangan kehidupan kekal dari rohnya. Ini adalah kesadaran Allah. Manusia kehilangan kesamaan dan gambar Allah. Manusia kehilangan kekuasaan. Kekuasaan yang sesungguhnya tergantung pada keberadaannya yang serupa/segambar dengan Allah. Manusia adalah wakil Allah dalam penciptaan. Sejak saat kejatuhannya manusia berupaya untuk mendapatkan kembali kekuasaannya atas ciptaan Allah. Semua keturunan Adam seharusnya mewarisi kesamaan dengan Allah. Sebaliknya mereka mewarisi kesamaan kejatuhan manusiawi Adam (Kej 5:13).



7. Tragedi Psikologi dari Kejatuhan Manusia Dalam Dosa

       Manusia kehilangan kesempurnaan intelektualnya. Manusia berupaya untuk memperoleh kembali pengetahuan agar dapat memberikannya kemampuan untuk berkuasa. Kebenaran tergantung pada hubungan yang benar dengan Allah, sebab Allah adalah Pencipta Kebenaran. Manusia kehilangan keutuhan emosinya. Sejak tragedi kejatuhannya, manusia tidak pernah bebas dari penderitaan batin, penderitaan fisik dan kekerasan hidup (Kej 3:15-19). Manusia kehilangan kebebasan psikologisnya. Dia telah menjual dirinya sendiri pada iblis. Iblis menjadi ilah dari dunia ini (2 Kor 4:4). Adam telah menggadaikan semua hak dan peluang yang diberikan Allah kepadanya. Sejak saat itu, umat manusia menjadi mangsa iblis dan pengikut-pengikutnya.


8. Tragedi Fisik dari Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.

       "FirmanNya kepada manusia itu : karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya, "Maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan susah payah engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makanannya sampai engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu" (Kej 3:17-19).

       Umat manusia yang telah jatuh dalam dosa mewarisi suatu dunia yang telah di kutuk, ini membuat manusia harus berjuang dengan berpeluh untuk memperoleh penghidupan. Semak duri dan rumput duri akan sangat banyak, ditambahkan ke dalam kerja kerasnya. Dia diusir dari hadirat Allah dan dari pohon kehidupan. Dia terhukum mati. "Kepada debu engkau akan kembali". Bagi Hawa, dia juga mewariskan suatu kemalangan yang diturunkannya pada semua wanita di tiap generasi. Hal ini termasuk juga penderitaan dan sakit dalam persalinan, serta berada di bawah kekuasaan suaminya.

       Manusia kehilangan kesehatannya dan mewarisi penyakit. Pangkal penyakit yang menyebabkan umat manusia menderita saat ini berawal dari tragedi taman Eden. Dosa masuk dalam dunia sejak saat itu. Bersama dengan dosa datang penyakit. Kematian adalah akibat terakhir dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Andaikan Adam tidak berdosa, umat manusia tidak akan pernah mengenal penderitaan dan penyakit. Dia memilih untuk makan dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Penyakit adalah bagian dari apa yang jahat itu. Jadi semua penyakit datang secara tidak langsung dari setan. Allah bukanlah pencipta penyakit. Sekarang kita akan membahas beberapa sebab seseorang sakit.



B. BAGAIMANA ORANG MENJADI SAKIT
Saya akan menyimpulkan beberapa penyebab dari penyakit dan rasa kesakitan.

1. Penyakit Masuk ke Dalam Dunia Ketika Adam Jatuh Dalam Dosa

       Penyakit merupakan sebagian dari kutukan yang jatuh atas umat manusia sebagai akibat langsung dari ketidaktaatan. Karena itu langsung atau tidak langsung, dosa menjadi akar dari segala penyakit. Penyakit adalah bagian dari "upah dosa" (Rm 6:23). Penyakit yang dalam bahasa Inggris disebut "disease" berarti tidak lega/kurang enak, atau tidak damai. Ini adalah keadaan dari pikiran dan emosi Adam setelah pelanggaran yang dilakukannya. Beban dari tuduhan, rasa bersalah, rasa tertuduh dan malu yang diterimanya membuat dia rawan, mudah terserang penyakit.

       Kita memiliki alasan yang baik untuk percaya bahwa sampai saat kejatuhan manusia dalam dosa, tidak ada virus, organisme ataupun mikroba yang mematikan dalam dunia ini. Ini dapat dilihat ketika menyelesaikan karyaNya yang kreatif itu, Ia memberikan kesimpulannya dengan berkata : "segala sesuatu adalah SANGAT BAIK". Dia tidak akan mengatakan hal ini jika pada saat itu sudah ada penyakit TBC, kolera, atau cacar, sel-sel kanker serta pembawa-pembawa virus dan bakteri yang begitu banyak. Para penghancur yang mengerikan ini pasti telah datang bersama-sama dengan kutukan tersebut.



2. Dosa Masih Menghasilkan Penyakit
       Karena dosa sebenarnya adalah penolakan terhadap peraturan Allah, yang mengasingkan kita dari kehidupan Allah, kita dapat melihat bahwa pemisahan ini masih merupakan penyebab utama dari penyakit. Pada manifestasi Kerajaan Allah yang akan datang, ketika semua pemberontakan dipadamkan, tidak akan ada lagi penyakit, keluh kesah dan kematian (Why 21:4).

3. Kuasa - kuasa Kegelapan/Setan

       Roh-roh jahat kadang-kadang dapat menjadi penyebab langsung dari penyakit dan penderitaan/kesusahan. Dalam Matius 9:32,33, kita membaca tentang "orang bisu yang dikuasai oleh iblis", ketika Yesus mengusir roh bisu itu, orang tersebut dengan segera dapat berbicara. Pita suaranya secara jelas telah diikat oleh roh kebisuan. Dalam Markus 9:17-27, menceritakan suatu kisah tentang seorang pemuda yang dibawa kepada Yesus, karena ia bisu (ayat 17), roh ini ternyata juga sebenarnya menyebabkan ketulian dan kebisuan. Yesus mengusir roh bisu dan tuli (ayat 25), dan pemuda itu dibebaskan.

       Dalam Lukas 13:11-16 kita dapat membaca tentang seorang wanita yang memiliki "roh kelemahan selama delapan belas tahun". Tulang punggungnya bengkok, wajahnya tertunduk ke tanah. Dokter zaman sekarang akan berkata bahwa ia menderita "kebengkokan tulang punggung yang kronis". Yesus melepaskan dia dari roh kelemahan dengan segera tulang punggungnya lurus kembali dan ia memuliakan Allah untuk kelepasannya.

       Ada beberapa kejadian dalam Alkitab dimana seseorang dikatakan terganggu oleh roh kelemahan. Satu-satunya cara kesembuhan bagi mereka adalah dengan mengusir roh-roh itu dengan kata-kata perintah yang memaksa. Begitu roh yang bersangkutan telah diusir, gejala-gejala itu akan hilang. Orang-orang seperti itu tidak akan dapat disembuhkan melalui hal-hal yang lainnya selain pelayanan pelepasan.


4. Mengabaikan Kesehatan

       Kita harus melihat fakta bahwa kesehatan kita dapat terganggu jika kita mengabaikan beberapa faktor dasar dari kesehatan dan vitalitas. Untuk tetap sehat, makanan harus selalu terjaga. Ada beberapa gizi dan vitamin tertentu yang harus dimasukkan dalam menu kita sehari-hari, kurang sehatnya makanan akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.

       Istirahat dan tidur yang tidak cukup juga akan menyebabkan buruknya kondisi kesehatan. Terlalu banyak kerja dan terlalu sedikit waktu untuk istirahat dan bersantai juga akan merusak kesehatan orang tersebut. Hal ini terutama sering terjadi pada hamba-hamba Tuhan. Epafroditus (Flp 2:25-30) adalah salah satu contohnya. Dia hampir saja mati; yang menyebabkan keadaannya seperti ini adalah karena ia terlalu banyak kerja dalam melayani Tuhan dan umatNya.

       Ada banyak pasal dalam Alkitab yang berkait dengan hukum-hukum mengenai makanan, mengatakan pada kita apa yang sehat bagi kita dan yang tidak (Im 11:1-47; Ul 14:3-21). Perjanjian Baru tidak menyuruh kita untuk melaksanakan aturan-aturan tersebut, tetapi ada tuntutan mengenai menjaga kesehatan dengan baik (Rm 14:2,3,14,15). Kita tidak boleh dikuasai oleh makanan, tetapi kita harus tahu memilih makanan-makanan yang akan membuat kita senantiasa sehat (Ibr 13:9).


5. Proses Penuaan Alamiah Menurunkan Kekuatan Fisik

       Ketika seseorang masih muda, masih ada vitalitas kemudaan/keremajaan yang bermanfaat bagi kesehatan. Alkitab berkata tentang "embun keremajaan" (Mzm 110:3). Daud juga berbicara tentang "memperbahurui masa remaja/muda seperti pada burung rajawali" (Mzm 103:5). Yesaya menjelaskan bahwa hal ini menunjuk pada pembaharuan dari kekuatan masa remaja/masa muda kita (Yes 40:31). Yeremia mengatakan pada kita bahwa "adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya" (Rat 3:27).

       Bagian-bagian pertama dari kehidupan adalah masa untuk kerja keras. Ini adalah masa yang utama dari kehidupan dan masa puncak dari kekuatan fisik. Solaiman menggambarkan dengan sangat grafis keterbatasan-keterbatasan usia tua. Dia mendesak kita untuk "Ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu" (Pkh 12:1). Kasihilah Allah dan layanilah Dia selama anda masih memiliki kekuatan dan vitalitas untuk melakukannya dengan penuh semangat. Musa dianggap sangat luar biasa karena ketika dia mencapai tahun-tahun usia tuanya, ia masih memiliki penglihatan dan kekuatan fisik yang baik (Ul 34:7).

       Hal yang umum adalah kekuatan mulai menghilang dan pandangan menjadi kabur, pada saat masa-masa puncak dari kehidupan itu sudah mulai berlalu. Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat berharap untuk tetap sehat dan kuat di masa tua kita ? Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat berharap untuk sembuh secara fisik di usia lanjut?

       Tentu saja tidak! Allah berjanji :"Selama umurmu kiranya kekuasaanmu" (Ul 33:25), saya percaya hal ini mengajarkan bahwa kita dapat berharap untuk memperoleh kesehatan yang baik sepanjang hidup kita. Saya telah bertemu banyak orang Kristen, berusia lanjut, yang berpikir bahwa tanda-tanda kemunduran fisik menunjukkan bahwa Allah tidak lagi memberi perhatian pada mereka. Kadang-kadang mereka kuatir jangan-jangan mereka telah berbuat dosa, dan kelemahan tubuh merupakan hukuman atas mereka.

      Seringkali orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh pun masuk dalam pengalaman rasa tertuduh yang berat ini dan merasa bahwa mereka pasti telah melakukan dosa yang sangat jahat yang tak terampunkan. Untuk menyadari bahwa ada suatu proses alamiah dari kemunduran fisik usia lanjut yang menyebabkan baik orang-orang Kristen maupun orang-orang non Kristen merupakan pertolongan yang besar bagi mereka yang mengalami hal ini. Namun masa-masa lanjut dari kehidupan seseorang ada juga kompensasinya, jadi tidak seharusnya dihiraukan (direndahkan).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUTORIAL CARA BUAT DAFTAR ISI OTOMATIS DI MS WORD 2007

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Tulisan ini dibuat berawal dari kebingungan seseorang bagaimana cara buat daftar isi secara otomatis, karena seseorang itu merasa tidak mungkin membuat daftar isi secara manual jika halaman atau pekerjaan kita tidak sedikit. Maka dari itu seseorang searcing di  paci' google  dan ternyata banyak sekali artikel-artikel yang membahas cara membuat daftar isi secara otomatis.
Ilmu ini sangat membantu jika kita mengerjakan tugas apapun yang harus memberikan daftar isi seperti laporan, pengalaman seseorang sangat sulit sekali membuat daftar isi secara manual karena biasanya laporan seseorang sampai 500 halaman bahkan 700 halaman sehingga kalau dikerjakan secara manual sangat memungkinkan akan terjadi kesalahan. Bahkan banyak sekali dari teman-teman seperjuangan seseorang ketika menyusun laporan mereka muak dengan namanya daftar isi sehingga apa yang mereka lakukan. Mereka print daftar isi laporan teman yang lain padahal tiap laporan akan berbeda-beda isi halamannya. Jadi buat mereka daftar isi hanyalah buat formalitas pada asisten. Syukur-syukur kalau asisten tidak mengecek kebenaran daftar isi, kalau di cek apa yang terjadi….
Maka dari itu seseorang ingin berbagi ilmu kepada teman-teman sekalian, semoga bermanfaat.
Langsung sajalah.
  1. Blok pada bagian judul atau bab dan klik heading
  2. Untuk pengaturan pada heading 1 klik kanan pada heading 1 kemudian pilih modify
  3. maka akan muncul modify style ini untuk pengaturan heading. Misalnya kita akan mengatur heading 1 dengan format times new roman dan ukuran 12 dan jarak terserah kita. Jadi bisa dicoba sendirilah….  Kemudian klik ok
  4. Blok pada latar belakan atau sub bab. Dan klik heading 2.
  5. Untuk pengaturannya sama halnya dengan heading satu seperti diatas maka klik kanan pada heading 2 dan pilih modify.Jika ada sub bab lagi maka blok sub bab tersebut dan klik heading 3. Untuk pengaturannya sama klik kanan pada heading 3 dan pilih modify. Lalu atur sesuai yang kita inginkan. Kemudian ok. Dan begitu juga seterusnya jika ada sub bab lagi.
  6. Setelah selesai semuanya letakkan kursor pada halaman yang akan diberi daftar isi lalu klik References kemudian klik pada table of contents dan pilih automatic table 1.
  7. Dan pilih insert table of contents jika kita ingin mengaturnya tapi sebelum kita klik automatic table 1.
  • Show page number jika kita akan memunculkan number halaman
  • Right align page number jika akan memberikan titik-titik
  • Tab leader jika kita akan memilih jenis titik-titik.
  • General format bisa atur sendiri
  • Use hyperlinks instead of page number. Jika kita menghendak daftar isi nantinya akan ter link ke halama yang dimaksud. Contohnya kita ingin pergi kehalaman penutup. Jadi kita tinggal cari di daftar isi kemudian pada daftar isi penutup kita klik lalu enter. Maka halaman akan sampai pada tujuan. Dan lebih enaknya lagi jika sudah dalam bentuk .pdf kita tinggal ngeklik pada daftar isi maka akan sampai tujuan dijamin tidak akan nyasar….
     8.  Lalu klik References kemudian klik pada table of contents dan pilih automatic table 1. Maka daftar isi
          akan tampil
DONLOAD TUTORIAL LEBIH LENGKAPNYA KLIK DISINI
DONLOAD CONTOH LAPORAN YANG DISERTAI DAFTAR ISI OTOMATIS KLIK DISINI
Selamat mencoba semoga memodahkan pekerjaan anda.

By: Senjoh Karaeng Bontoa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan dapat kita tinjau dari kata pembentuknya. Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’. Karena mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.

pengertian pendidikan
Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Kamus oxford bahkan memiliki definisi pendidikan sebagai berikut;
1. Pengertian pendidikan adalah suatu proses pelatihan dan pengajaran, terutama anak-anak dan remaja di sekolah, perguruan tinggi, dll, yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan.
2. Pengertian pendidikan adalah bidang studi yang berhubungan dengan cara mengajar.
3. Pengertian pendidikan adalah proses mengajar seseorang tentang sesuatu atau bagaimana melakukan sesuatu.
Saya rasa, kalimat diatas sudah cukup menerangkan tentang pengertian pendidikan. Namun bagi anda yang tidak setuju akan definisi pendidikan diatas, anda bisa menuangkan pendapat anda mengenai pengertian pendidikan di kolom komentar dibawah ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah, Hukum dan Keutamaan Shalat Tarawih




Senjoh Karaeng Bontoa - Shalat Tarawih adalah suatu ibadah Sunnah yang paling diburu oleh umat Muslim dikala bulan Ramadhan tiba, karena Shalat tarawih ini hanya terdapat pada bulan Ramadhan, bulan yang dianggap suci bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia.
Untuk berbagi tentang sejarah dan keutamaan Shalat tarawih ini, berikut kami sajikan tentang sejarah, hukum dan keutamaan Shalat Tarawih ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, (Sabtu, 28/7).

Sejarah Shalat Tarawih

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir.
Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, dengan harapan engkau akan shalat bersama kami.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya shalat tersebut menjadi wajib bagimu.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [2012] dalam kitab Shalatut Tarawih dan Muslim [761] dalam kitab Shalatul Musafirin. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa derajat hadits ini hasan).
Dari Abu Salamah bin Abdirrahman radhiyallahu ‘anhu, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Al-Bukhari [1147] dan Muslim [738]).
Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari adalah 13 raka’at.” (HR. Al-Bukhari [1138] dan Muslim [764]).
Sebagian ulama mengatakan bahwa shalat malam yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 11 raka’at. Adapun dua raka’at lainnya adalah dua raka’at ringan yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembuka melaksanakan shalat malam, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibn Hajar dalam Fathul Bari [4/123].
Ibn Hajar al-Haitsamiy mengatakan, “Tidak ada satu hadits shahih pun yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat Tarawih 20 raka’at. Adapun hadits yang mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat (Tarawih) 20 raka’at”, ini adalah hadits yang sangat-sangat lemah.” (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Quwaitiyyah [2/9635]).
Ketika Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu menjabat khalifah, beliau melihat manusia shalat di masjid pada malam bulan Ramadhan, maka sebagian mereka ada yang shalat sendirian dan ada pula yang shalat secara berjama’ah. Kemudian beliau mengumpulkan manusia dalam satu jama’ah dan dipilihlah Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu sebagai imam. (Lihat Shahih Al-Bukhari pada kitab Shalat Tarawih).
Al-Kasaani rahimahullahu mengatakan, “Umar mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan qiyamu Ramadhan lalu diimami oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Lalu shalat tersebut dilaksanakan 20 raka’at. Tidak ada seorang pun yang mengingkarinya sehingga pendapat ini menjadi ijma’ atau kesepakatan para sahabat.” (Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah [2/9636]).
Ibn At-Tin rahimahullahu dan lainnya berkata, “Umar menetapkan hukum itu dari pengakuan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang yang shalat bersama beliau pada malam-malam tersebut, walaupun beliau tidak senang hal itu bagi mereka, karena tidak senangnya itu lantaran khawatir menjadi kewajiban bagi mereka. Tetapi setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, maka dinilai aman dari rasa khawatir tersebut dan hal itu menjadi pegangan bagi Umar, karena perbedaan dan menimbulkan perpecahan umat, dan karena persatuan akan lebih mempergiat banyak para umat yang menjalankan shalat.”
Mengenai penamaan Tarawih (istirahat), karena para jama’ah yang pertama kali berkumpul untuk qiyamu Ramadhan ber-istirahat setelah dua kali salam (yaitu setelah melaksanakan 2 raka’at ditutup dengan salam kemudian mengerjakan 2 raka’at lagi lalu ditutup dengan salam). (Lisanul Arab [2/462] dan Fathul Bari [4/294]).

Hukum Shalat Tarawih

Menurut Imam An-Nawawi rahimahullahu, yang dimaksud dengan qiyamu Ramadhan adalah shalat Tarawih dan ulama telah bersepakat bahwa shalat Tarawih hukumnya mustahab (sunnah). (Syarh Shahih Muslim [6/282]). Dan beliau menyatakan pula tentang kesepakatan para ulama tentang sunnahnya hukum shalat Tarawih ini dalam Syarh Shahih Muslim [5/140] dan Al-Majmu’ [3/526].
Al-Hafizh Ibn Hajar rahimahullahu memperjelas kembali tentang hal tersebut: “Maksudnya bahwa qiyamu Ramadhan dapat diperoleh dengan melaksanakan shalat Tarawih dan bukanlah yang dimaksud dengan qiyamu Ramadhan hanya diperoleh dengan melaksanakan shalat Tarawih saja (dan meniadakan amalan lainnya).” (Fathul Bari [4/295]).
Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat Tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan.

Keutamaan Shalat Tarawih

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyamu Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Diriwayatkan Al-Bukhari [1901] dalam kitab Ash-Shaum dan Muslim [760] dalam kitab Shalatul Musafirin).
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda, “Siapa yang shalat (malam) bersama imam hingga ia selesai, maka ditulis untuknya pahala melaksanakan shalat satu malam penuh.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud [1375] dalam kitab Ash-Shalah; At-Tirmidzi [806] dalam kitab Ash-Shiam; An-Nasa’i [1605] dalam kitab Qiyamul Lail; dan Ibn Majah [1327] dalam kitab Iqamatush Shalah. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih).
Berkenaan dengan hadits di atas, Imam Ibn Qudamah rahimahullahu mengatakan, “Dan hadits ini adalah khusus pada qiyamu Ramadhan (Tarawih).” (Al-Mughni [2/606]).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS